Terapi Medan Magnet Super Transduksi Fisio Magneto yang Terobosan PMST menggunakan medan magnet yang kuat untuk meningkatkan regenerasi dan rehabilitasi sel.
Dengan memicu reaksi antiperadangan, PMST secara efektif meredakan nyeri dan mengurangi peradangan di bagian tubuh yang terkena. Obat ini khususnya bermanfaat bagi individu yang mengalami nyeri akut, serangan nyeri yang mudah tersinggung, nyeri neuropatik, nyeri difus, dan kondisi degeneratif seperti Osteoartritis. PMST yang sangat ditoleransi dengan baik dapat memberikan kelegaan bahkan bagi pasien yang menderita kondisi rematik yang parah.

PMST berbeda dari bentuk umum terapi medan magnet atau PEMF karena frekuensi osilasi tinggi 1000-3000hz dan Kekuatan 4 Tesla, instrumen ini memungkinkan kedalaman penetrasi yang tinggi (18 cm) dan berbagai indikasi.
PMST 40% lebih kuat dari PEMF dan memungkinkan kedalaman penetrasi lebih tinggi yakni 18 cm yang bekerja pada tingkat seluler dan saraf, bukan hanya pada otot.
Oleh karena itu, sesi PMST dapat menangani indikasi yang jauh lebih luas jika dibandingkan dengan PEMF.
Efek Biologis Pengobatan PMST
Penggunaan terapi PMST dapat menghasilkan hasil biologis yang bermanfaat. Semua sel terlibat dalam reaksi kimia yang mendukung metabolisme mereka. Persyaratan penting untuk reaksi ini adalah permeabilitas membran sel. Membran sel yang stabil menjamin lewatnya zat-zat penting. Setiap perubahan patologis mengganggu proses ini, yang berpotensi mengakibatkan penyakit. PMST berpotensi memberi dampak positif pada reaksi kimia dan potensi aktivitas seluler. Dengan memanfaatkan PMST, dimungkinkan untuk mengaktifkan kembali pompa natrium-kalium dan memulihkan proses seluler yang normal.
Medan magnet yang efektif secara terapeutik
Pemulihan potensial membran
Stimulasi mekanis saluran ion
Physio Magneto adalah satu-satunya terapi elektromagnetik yang disetujui untuk pengobatan penyakit muskuloskeletal pada otot, tulang, sendi, saraf, tendon, dan jaringan. Efektivitas terapi transduksi elektromagnetik dalam berkontribusi pada pengurangan nyeri untuk:
Penyakit sendi degeneratif – Tanda-tanda keausan, misalnya artrosis (lutut, pinggul, tangan, bahu, siku), herniasi diskus, spondylarthrosis
Terapi nyeri – Nyeri (kronis), misalnya nyeri punggung, lumbalgia, ketegangan, radikulopati, nyeri tumit.
Cedera olahraga – Peradangan (kronis) pada tendon dan sendi, sindrom kelebihan beban tendon, osteitis pubis
Waktu posting: 13-Jul-2024